Jurus tongkat perak memukul air sungguh luar biasa sekali. setiap sabetan selalu menimbulkan desiran angin yg bergelombang. suara angin yg di timbulkan juga mengerikan. namun gerakan jurus lima kala menari membius kematian juga sangat unik. gerakannya. gerakan yg silih berganti oleh lima iblis lembah tengkorak sangat membingungkan sekali hingga di saat kuda kuda ki wonoyoso agak limbung tiba tiba gadis merah muka tengkorak menyebarkan serbuk beracun, seketika pernafasan ki wonoyoso jadi tercekat, kepalanya pusing dan mata berkunang kunang. di sisi lain gadis muka tengkorak berpakaian putih melemparkan senjata rahasia berupa jarum hitam yg sangat beracun. ''aaakh.'' teriak ki wonoyoso keras terkena senjata rahasia. tubuh ki wonoyoso langsung menghitam roboh dan nyawanya melayang. sungguh licik sekali cara bertarung lima iblis lembah tengkorak. ''kala biru, kala putih habisi murid perguruan tongkat putih yg tersisa.'' seru kala merah cepat. ''kala hitam dan kala kuning bakar perguruan ini.'' Dg cepat mereka membantai semua murid perguruan tongkat perak tanpa ada yg tersisa satupun. rumah rumah di bakar tanpa belas kasihan. perguruan tongkat perak musnah rata dg tanah. sungguh pembantaian yg sadis di bulan purnama malam ini.
★☆★
SIANG yg terik membuat bumi menjadi panas, sinar mentari langsung menyinari bumi tanpa terhalang awan sedikitpun. memang siang ini cuaca sangat cerah sekali. tiada sedikitpun awan yg memayungi bumi. Di sebuah sungai yg cukup besar namun dangkal dan berbatu batu memiliki air yg sangat jernih. di salah satu batu besar yg terletak di bawah pohon yg cukup lebat daunnya, tampak seorang pemuda berbaju putih agak ketat dg memakai topeng perak di wajahnya. siapa lagi kalo bukan antoch alias pendekar pedang matahari. antoch duduk dg tenang memandangi ikan ikan yg berlarian di sela sela batu sungai. tiba tiba antoch lamat lamat mendengar suara ribut. ''hemmm. ada suara perkelahian. siapa yg bertarung di tengah hutan yg sepi ini?'' batin antoch sambil mengerahkan ilmu pembeda gerak dan suara. ''agaknya pertarungan terjadi di sebelah barat. aku harus meliat siapa yg tengah bertarung.'' ucap antoch lirih. Dg cepat antoch beranjak dari atas batu melompat tinggi lalu berlari ke arah barat. begitu sampe di tanah yg cukup luas antoch meliat seorang gadis sedang di keroyok lima orang pria yg rata rata memiliki perawakan tegap dan berwajah sangar di penuhi cambang tebal serta codet di pipi mereka. Tampak si gadis dg lincah memainkan pedangnya menangkis setiap serangan yg mengarah padanya. gerakan jurusnya juga sangat cepat hingga tak berapa lama lima pria pengeroyoknya berhasil di robohkan. secepat kilat lima pria itu kabur melarikan diri. si gadis dg tenang memasukan kembali pedannya ke dalam warangkanya. plok plok plok suara tepuk tangan pelan terdengar dari tangan antoch yg kagum meliat kemampuan silat si gadis yg sangat lincah sekali. ''ekh?!'' si gadis terkejut lalu berbalik ke arah suara tepuk tangan tadi. ''luar biasa sekali.'' puji antoch tulus. antoch berjalan mendekati si gadis dg tenang. ''maaf nisanak jika aku mengagetkan mu.'' si gadis menatap tajam pemuda bertopeng yg ia tidak kenal di hadapannya. ''siapa kau? apa kau teman mereka tadi?'' ucap gadis itu tandas. antoch tersenyum lembut mendengar si gadis yg mencurigai dirinya. ''bukan. aku tidak kenal mereka. nama ku antoch, nisanak?'' si gadis mendengus saja mendengar pemuda bertopeng itu mengenalkan diri. tanpa bicara si gadis melangkah pergi meninggalkan antoch. ''ehk nisanak tunggu.'' seru antoch cepat. ANTOCH mencoba untuk mencegah gadis cantik itu pergi. antoch menjura hormat pada gadis cantik tersebut. ''maafkan saya nisanak jikalau saya mengganggu nìsanak. apakah hanya sekedar tau nama nisanak saja tidak boleh.'' ucap antoch lembut. ''Hai apa mau mu. jangan halangi aku. atau kalo tidak aku pecahkan kepala mu.'' bentak gadis cantik itu jengkel karna langkahnya di hadang oleh pemuda bertopeng yg tak di kenalnya. matanya mendelik mengisaratkan kejengkelannya. ''Waduh. masa cuma mau tau nama saja musti di pecahkan kepala ku.'' antoch berlagak menutupi kepalanya. si gadis menatap tajam orang bertopeng di depannya. ''apa mau mu sebenarnya?'' tanya si gadis jengkel. antoch cengengesan saja sambil garuk garuk kepala. ''cuma pengen tau nama mu saja.'' jawab antoch polos. ''lalu mau ap kalo sudah tau nama ku?'' antoch malah jadi bingung sendiri hendak menjawab apa. antoch garuk garuk kepala yg tidak gatal. ketika antoch bingung itulah di gunakan si gadis pergi dari tempat itu tanpa di sadari antoch. ketika antoch menoleh maka antoch jadi kaget meliat gadis yg tadi di dekatnya sudah tidak ada hilang bagai di telan bumi. ''hahk. siapa ya gadis tadi? ilmu meringankan tubuhnya luar biasa. bahkan aku sendiri tidak menyadari kepergiannya. sungguh gadis yg penuh misteri. hemhmmm.'' ucap antoch lirih. antoch lalu beranjak menuju barat dg berjalan tenang. di atas pohon ternyata si gadis tidak pergi tapi bersembunyi dari org bertopeng yg tidak di kenalnya. ''orang bertopeng itu ada hubungan apa dg perampok2 tadi. jangan2 dia salah satu mereka.'' ucap si gadis pelan seolah untuk dirinya sendiri. ''bukan. aku tidak kenal mereka nisanak.'' suara orang menyahuti tepat di samping si gadis yg duduk di dahan pohon. ''ekh?!'' si gadis jelas kaget bukan kepalang. karna orang bertopeng yg di liatnya pergi ke arah barat kini tiba2 sudah duduk di sampingnya. antoch tersenyum lembut sambil mengangkat tangan kanannya. ''kau?! bag bag bagaimana kau bisa ada di sini?!'' seru si gadis keheranan sambil kepalanya menolah noleh. antoch tertawa kecil saja meliat raut muka si gadis yg kebingungan. si gadis melompat turun dari dahan pohon lalu tanpa menoleh segera berjalan pergi. antoch dg cepat melompat turun dari dahan pohon dan mengikuti si gadis. kontan saja si gadis makin jengkel di buatnya. si gadis berhenti dan menatap antoch dg kesal. ''baik. aku katakan nama ku tapi jangan mengikuti aku lagi.'' seru si gadis gregetan kesal.